Rakus Praktek Ilmu

Ada orang yang doyan ikut seminar, pelatihan, workshop, di manapun, kapanpun, dia ikut. Dan kadang, saya adalah orang itu.

Ya, cari ilmu itu penting. Wawasan yang bermanfaat, dengan belajar langsung dari ahlinya.

Tapi, ada yang perlu dikontrol, terutama di emosi dan interestnya dalam mengamalkan setiap ilmu dan pengalaman yang udah dibagikan si guru.

Semua ilmu yang diajarkan memang mujarab, tapi jika dilakukan seutuhnya, termasuk faktor pendukungnya. Yang kadang terjadi, semua ilmu yang diterima dieksekusi secara brutal. Hasilnya bisa jadi fatal. (baca: Menjaga Fokus)

Saya coba kaitkan ini dengan dunia pemrograman web. Ada banyak teknologi baru yang terus berkembang di bidang ini. Yang paling mencolok dan bisa dilihat secara visual adalah teknologi CSS, perkembangan bahasa CSS cukup cepat.

Saya sering menjumpai situs-situs tutorial web development, yang kontennya didominasi oleh judul “Bagaimana Cara Membuat Bla Bla Bla”, ada begitu banyak penjelasan mengenai modifikasi tampilan.

Saya yakin si pengelola web ini adalah orang yang paham sangat banyak tips-trik. Tapi ada yang janggal, saya tidak bisa nyaman menikmati interface yang dibangun di sana. Hingga saya menyimpulkan, si pengelola web belum menguasai ilmu UX (User Experience).

Begitu juga kehidupan kita di bidang lainnya. Belajar dari banyak guru, tapi tetap gunakan filter. Yang mana yang kita ambil, dan yang mana yang dijadikan sekedar pengetahuan.

Praktekin ilmu dan pengalaman orang lain itu jangan maruk (rakus), pelan-pelan, yang paling memungkinkan dulu, dan pelajari faktor-faktor pendukungnya, biar ngga setengah-setengah.

Yakin Ngga Mau Komen?